Dalam Lembah (Ken)Instagram(an)

instagram.com/pivicasa

Saya yang awalnya anti banget, akhirnya terjerumus juga hahahahak.
Sampe diketawain temen-temen plurk. Mereka yang paling tau gimana bencinya saya akan hal-hal yang berbau instagram. Lebih tepatnya, saya ngga suka dengan sombong dan sok eksklusif-nya para apple fanboy berkenaan dengan app kebanggaan mereka ini.

Kebosanan akan facebook (dan twitter) mencetus keisengan install social media app lain -awalnya path. Menyenangkan sih. Privasi lebih terjaga, yang saya posting di path biasanya tidak di-share ke tempat lain, memang untuk di sana saja.

Tapiii, path (terutama versi android) masih banyak bug, makin sering error dan yang paling memberatkan adalah path berat. *eh* Hp saya yang RAM(bukan Punjabi)-nya pas-pasan pun protes. Pilih aku atau path, serunya. Daripada muncul judul sinetron baru, ya sudah, path saya pindahkan ke tablet. Yang jarang bisa saya pegang dan pakai sejak Jenesis lahir.

Let me sum it up: Twitter is stupid, and Instagram is Twitter for people who can't read. 

~Max Black

Facebook sudah terlalu kompleks, twitter dihuni makin banyak pesilat kata (yang lama-lama terasa konyol), maka jatuhlah saya, menggelinding (karena ternyata jauh lebih ringan daripada path), dalam lembah keninstagraman. Setidaknya ngeliatin gambar-gambar tanpa terlalu banyak kata-kata, jauh lebih menyenangkan daripada membaca kalimat-kalimat yang diposting makhluk sinis penyebar energi negatif. Pengennya pakai @poystories, seperti di tempat lainnya, sayang sekali username itu sudah diambil orang (dan ngga aktif pula! huh!), jadi saya pakai nama @pivicasa -sama seperti blog ini.

Lumayan terhibur di instagram, ikutan photo challenge-nya @fatmumslim dan sempat kepilih sebagai fabfour. Iseng ikutan photo contest-nya @quickly_indonesia dan berhasil menang voucher! Horeee, minum bubble tea sampe maboook XD

So, yeah, meet me at instagram :)