K-Drama: Chicago Typewriter
![]() |
(pic from here) |
Saya lagi nonton k-drama yang berjudul Chicago Typewriter. Baru sampai episode ke-5.
Postingan ini bukan review tentang jalan ceritanya (tapi sejauh ini ceritanya pun menarik), melainkan membahas hal-hal yang sangat berkesan buat saya dan boleh dibilang juga menginspirasi.
FYI, saya kembali buka blogger dan posting lagi di sini setelah nonton episode pertama Chicago Typewriter.
Bayangkan. Baru nonton satu episode saja sudah begitu dampaknya.
Rasanya tidak tertutup kemungkinan kalau nantinya saya mulai menulis fiksi lagi. *Amiiiiinnn*
Bagaimana tidak, drama ini isinya seputar dunia tulis menulis. Tiap episode dipenuhi adegan ketak-ketik-plik-ketiplik yang terdengar merdu di telinga, yang seolah mengundang kita untuk mengetik juga.
Bahkan adegan ketika Han Se Joo menulis manual cerita-ceritanya di sebuah restoran sandwich juga menginspirasi saya untuk
Dan setiap kali Han Se Joo (yang diperankan oleh si seksi Yoo Ah In -ini sebenarnya salahsatu alasan awal saya nonton serial ini, hahaha...) mengalami writer's block, menatap putus asa pada layar kosong laptopnya, saya pun ikut merasakan kegelisahan yang sama. Atau lebih tepatnya teringat akan tidak enaknya perasaan itu, ketika dulu masih suka menulis fiksi.
Pokoknya serial ini benar-benar berhasil menumbuhkan kembali minat saya untuk menulis.
![]() |
"Nulis bareng, yuk!" (pic source) |
Selain membangkitkan keinginan menulis, Chicago Typewriter juga menumbuhkan kembali keinginan membaca yang sudah cukup lama surut.
Bagaimana tidak, di serial ini ada penampakan buku dimana-mana!
Perpustakaan pribadi dan ruang menulisnya Han Se Joo sendiri saja sudah cukup membuat nafas tertahan, sangking penuhnya dengan buku (yang tertata rapi dan cantik). Tapi setting film lainnya pun banyak mengandung deretan buku-buku dimana-mana. Toko buku, kantor penerbitan, rumah dan kantor para penulis lainnya dalam cerita.
Bagaimana tidak, di serial ini ada penampakan buku dimana-mana!
Perpustakaan pribadi dan ruang menulisnya Han Se Joo sendiri saja sudah cukup membuat nafas tertahan, sangking penuhnya dengan buku (yang tertata rapi dan cantik). Tapi setting film lainnya pun banyak mengandung deretan buku-buku dimana-mana. Toko buku, kantor penerbitan, rumah dan kantor para penulis lainnya dalam cerita.
![]() |
Rumah Han Se Joo... (source 1 & 2) |
![]() |
bookgasm! (source) |
Bikin baper, walaupun ada yang rada lebay, toh ini drakor :))))
ReplyDeleteKok aku baru baca ya komenmu, fen :D
DeleteIyo bener! Ini kdrama. Semuanya sah, hahaha